Longsor sepanjang 100 meter terjadi pada dinding tebing sungai Kekasele, peristiwa yang terjadi pada Minggu 19 Januari 2025 juga telah merusak sejumlah lahan pertanian warga setempat (Foto: Adi Amalo)
SUEBELA | NemberalaNews.com – Hujan yang mengguyur Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur sepanjang akhir pekan kemarin telah menyebabkan sejumlah kerusakan dan kerugian harta benda.
Dari Kecamatan Rote Tengah, Desa (persiapan) Lidasue, Dusun Kekasele misalnya, dilaporkan bahwa banjir yang terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025 telah menyebabkan terjadinya longsor pada dinding tebing sungai yang melintasi Dusun Kekasele. “Longsor dinding tebing kali terjadi sepanjang kurang lebih 100 meteran”, terang Adi Amalo, warga Dusun Kekasele, Desa (persiapan) Lidasue, saat dihubungi melalui percakapan WhatsApp.
Masih di sepanjang daerah aliran sungai yang sama, banjir bandang juga telah merusak lahan pertanian warga dusun Kekasele dan juga warga dusun Oebau, Desa Suebela yang menyebabkan hilangnya dua mesin motor air milik salah seorang warga akibat diterjang banjir. Banjir juga dikabarkan telah menyeret sebuah traktor milik warga setempat dan traktor ini kemudian ditemukan telah tersangkut di sekumpulan pohon pisang milik warga lainnya.

Sementara itu di Desa Siomeda, Rote Tengah, air yang meluap dari sungai Ufalen dan sungai Kolla pada Minggu 19 Januari 2025 siang telah merusakkan sejumlah pagar kebun milik warga.
“Air mulai terlihat meluap dan masuk ke areal kebun warga sekira pukul 13.00, sejumlah pagar rusak, bahkan air juga masuk ke dalam sumur kami yang terletak di belakang rumah, terang Nonce Ndolu saat ditemui NemberalaNews.com, Senin 20 Januari 2025 malam.
Nonce dan Imanuel Amalo, suaminya menceritakan bahwa luapan air mulai surut pada Senin pagi. “.. tidak hanya pagar kebun warga sskitar yang rusak, ada juga tetangga Bu Maksi Ledo, yang menderita kerugian akibat ratusan ayam potong peliharaannya mati tersapu banjir. Demikian juga dengan beberapa warga lainnya yang menderita kerugian akibat berkarung-karung pupuk yang baru dibeli dan sedianya akan digunakan pada musim tanam padi kali ini tidak dapat digunakan akibat terendam air banjir”, tutur Imanuel Amalo.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah Desa Suebela, Siomeda dan desa persiapan Lidasue terkait besaran jumlah kerugian yang dialami warga akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi pada hari Minggu 19 Januari 2025, kemarin.(*)

Butuh perhatian khusus dari pemerintah
Salam semangat
Semoga, semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa, dan Selalu menyertai basodara yang kena musibah banjir.
Mudah-mudahan mendapat perhatian dari Pemerintah setempat
Mudah-mudahan mendapat perhatian dari Pemerintah setempat
Ya ampunn….. Semoga cepat dapat perhatian dari pemerintah disana. Tetap Waspada!!
Semoga cepat mendapatkan perhatian dari pemerintah.
B coba kordinasi dengan pemerintah
Semoga segera mendapatkan pertolongan dan perhatian dari pemerintah
Redaksi akhir sebenarnya berbunyi..
Hingga berita ini di turunkan… Pemerintah setempat belum di wawancarai 🤦♀️🤦♀️🤦♀️