
Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia, Tony Wenas (Foto: Istimewa).
NABIRE | Nemberalanews.com – Di bawah langit Nabire yang berduka, PT Freeport Indonesia masih merasakan getirnya kehilangan. Setelah 27 hari penuh harapan dan cemas, tim penyelamat akhirnya berhasil mengevakuasi tujuh jenazah karyawan yang tertimbun longsor lumpur basah di area penambangan Grasberg Block Caving (GBC), yang terjadi pada 8 September 2025.
Dilansir SASAGUPAPUA.COM, pada Rabu, (8/10/2025), dalam suasana berkabung, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, tampil dengan keteguhan seorang pemimpin. Dengan suara yang sarat akan duka, ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian ini.
Lebih dari sekadar kata-kata, ia memastikan bahwa perusahaan akan memberikan pendampingan tulus kepada keluarga yang ditinggalkan, serta mengawal proses pemakaman dengan penuh khidmat.
“Mereka bukan hanya karyawan, melainkan sahabat, bagian dari keluarga besar Freeport Indonesia. Kehilangan ini menggoreskan luka yang dalam di hati kita semua,” ucap Tony Wenas, seolah merangkum kesedihan seluruh karyawan.
Namun, di tengah duka yang mendalam, Tony Wenas juga menyampaikan komitmen yang kuat. Ia menegaskan bahwa perusahaan akan mengusut tuntas penyebab terjadinya longsor melalui investigasi yang menyeluruh dan transparan. Baginya, hasil investigasi ini akan menjadi fondasi penting bagi PT. Freeport Indonesia untuk membangun langkah-langkah pencegahan yang efektif, agar tragedi serupa tak terulang di kemudian hari.
“Proses investigasi akan kami lakukan setransparan mungkin, tanpa ada yang ditutupi. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami,” tegasnya.
Tony Wenas juga tak lupa menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada tim penyelamat yang telah berjuang tanpa lelah, siang dan malam, di tengah kondisi yang sangat menantang. Ia menyadari bahwa upaya penyelamatan ini membutuhkan waktu yang panjang karena sulitnya medan dan besarnya volume material basah yang mencapai sekitar 800 ribu ton.
“Kepada tim penyelamat, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dedikasi kalian adalah cerminan kemanusiaan yang sejati,” ujarnya dengan nada penuh penghargaan.
Ketujuh korban yang berhasil dievakuasi adalah Zaverius Magai (PT Redpath Indonesia), Holong Gembira Silaban (PT Redpath Indonesia), Dadang Hermanto (PT Redpath Indonesia), Balisang Telile (warga negara Afrika Selatan, PT Redpath Indonesia), dan Victor Bastida Ballesteros (warga negara Republik Chili, PT Redpath Indonesia).
Jenazah mereka akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, kecuali Zaverius Magai yang akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika. Tragedi ini menjadi pelajaran pahit bagi PT Freeport Indonesia. Diharapkan, investigasi yang mendalam dan transparan akan membuka jalan bagi perbaikan sistem dan prosedur, sehingga keselamatan kerja dapat ditingkatkan dan kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.
Semoga arwah para korban diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.(*)