
Perahu Nelayan milik Yunus Timu di Pantai Lutubabatu, Desa Tolama, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, dilaporkan rusak berat akibat terjangan gelombang tinggi pada Rabu, 15 Oktober 2025. Kerugian akibat insiden ini diperkirakan mencapai 40 juta rupiah. (Foto: Pemerintah Desa Tolama).
TOLAMA | Nemberalanews.com – Gelombang tinggi kembali menimbulkan kerugian bagi nelayan di Nusa Tenggara Timur. Kali ini, sebuah perahu nelayan di Pantai Lutubabatu, Desa Tolama, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, dilaporkan rusak berat akibat terjangan gelombang tinggi pada Rabu, 15 Oktober 2025. Kerugian akibat insiden ini diperkirakan mencapai 40 juta rupiah.
Kepala Desa Tolama, Julius Elimanafe, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, perahu yang rusak tersebut milik Yunus Timu, warga Dusun Dilamok.
Gelombang besar yang datang secara tiba-tiba menghantam perahu hingga mengalami kerusakan yang signifikan. “Kami sangat prihatin dengan musibah yang menimpa Bapak Yunus Timu. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” tulisnya Julius Elimanafe kepada Nemberalanews.com.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Desa Tolama akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada korban.
Julius Elimanafe juga mengimbau kepada seluruh nelayan dan warga pesisir untuk selalu waspada terhadap potensi gelombang tinggi, terutama saat musim cuaca ekstrem. Ia menyarankan agar masyarakat selalu memantau informasi cuaca dari sumber-sumber resmi sebelum melaut.
Pemerintah Desa Tolama berencana untuk meningkatkan program sosialisasi dan pelatihan terkait keselamatan di laut. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman gelombang tinggi dan cuaca buruk lainnya.
“Kami berharap Bapak Yunus Timu diberikan ketabahan dan kekuatan untuk melewati masa sulit ini. Pemerintah desa akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu meringankan beban beliau,” tutup Julius Elimanafe.(*)