Masyarakat Desa Bo'a bersama Gerakan Masyarakat Pesirir lakukan demontrasi di Kantor Desa Bo'a. menuntut Motif Somasi PJ Kades Bo'a (Foto: Ardi Mbatu).
BO’A | Nemberalanews.com – Aksi unjuk rasa yang digelar oleh Gerakan Masyarakat Pesisir (GEMAP), serta warga di Kantor Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 19 November 2025, mengungkap dugaan bahwa Penjabat (PJ) Kepala Desa Bo’a, Amelia Nggadas, S.Pd.Gr., sengaja menghindari warga yang berdemonstrasi.
Aksi ini dipicu oleh surat somasi bernomor 140/261/DB/X1/2025 yang diteken oleh PJ Kepala Desa Bo’a, Amelia Nggadas, pada 13 November 2025. Surat somasi tersebut berisi ancaman akan menempuh jalur hukum jika tuntutan kepala desa tidak diindahkan dalam jangka waktu tiga hari.
Hendra Hangge, selaku Ketua GEMAP sekaligus Koordinator Umum aksi, menyayangkan ketidakberanian PJ Amelia Nggadas dalam menghadapi masalah. “Seharusnya Ibu PJ Amelia Nggadas punya jiwa keberanian menyelesaikan masalah, bukan lempar batu sembunyi tangan,” tegasnya kepada Nemberalanews.com. Ia juga mempertanyakan motif PJ Amelia Nggadas yang memberikan somasi kepada masyarakat yang memperjuangkan haknya.
Hendra juga menyoroti ancaman PJ Amelia Nggadas untuk memenjarakan pendemo. “Kami hanya segelintir orang datang, tapi beliau tidak ada. Padahal surat pemberitahuan sudah kami kirimkan. Ini langkah mundur, sok keras tapi tidak berpikir,” imbuhnya.
Seorang peserta aksi menambahkan bahwa demonstrasi di kantor desa baru pertama kali terjadi selama pemerintahan Rote Ndao. “Jika ini terjadi, pemerintah wajib memperhatikan akar masalahnya. Jangan diam dan membiarkan masalah ini berlarut-larut tanpa solusi,” ujarnya.
Hingga pukul 15.00 Wita, massa aksi belum berhasil menemui PJ Amelia Nggadas. Ketidakhadiran PJ Amelia Nggadas menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat dan memicu spekulasi bahwa ia sengaja menghindar karena takut menghadapi warga.(*)
