
Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk SH., memberikan penjelasan kepada tokoh masyarakat, tokoh pemuda, perangkat Desa, serta BPD Bo'a mengenai nota kesepahaman antara investor dan pemerintah, terkait akses jalan menuju Pantai Bo'a, Kamis (18/9/2025) pagi.
BO’A | Nemberalanews.com – Sebagai orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Rote Ndao, aspirasi dan tuntutan masyarakat terkait akses jalan menuju Pantai Oemau perlu didengar dan dicarikan solusi bersama. Hal ini patut dilakukan guna memperbaiki hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta memastikan bahwa kebijakan pembangunan yang diambil dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Demikian disampaikan Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, SH, saat melakukan sosialisasi dengan masyarakat Desa Bo’a terkait akses jalan menuju pantai wisata Oemau, Desa Bo’a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Dalam kesempatan ini Paulus Henuk menyampaikan bahwa sebagai bupati, ia ingin mendengar langsung suara hati semua yang hadir. “Supaya kita sama-sama menjaga. Jangan sampai suasana yang tidak kondusif ini kita biarkan terus menerus terjadi lalu orang alergi mau datang di Bo’a, orang alergi datang di Nemberala, orang malas mau datang di Sedeoen dan terus sampai di Oelolot sana. Jangan sampai, Kita harus jaga itu bapa mama.” ungkap Paulus Henuk kepada pejabat, perangkat desa serta perwakilan masyarakat di Kantor Desa Bo’a, Kamis, 18 September 2025.
Baca Juga: Aksi Mahasiswa Bergeser Dari Polres Rote Ndao ke Polda NTT
Ia menjelaskan bahwa kabar yang beredar bahwa pihak pengembang dalam hal ini PT Bo’a Development melakukan penutupan akses jalan menuju pantai itu tidak benar.
“Tetapi kalau bilang tutup jalan semula (jalan lapen dan jalan PNPM. red.) kita sepakat, betul. Saya sudah dua kali kesana dan sudah lihat jalan setapak yang ditutup, tapi bapak-ibu perlu tahu konsekuensi logis dari tanah itu sudah dikerjasamakan dengan perusahaan. Jadi perusahan punya kebebasan untuk menggunakan tanah itu, tapi kewajiban moral dia (PT) menyiapkan jalan pengganti sehingga tidak menutup akses publik ke pantai.” paparnya.
Penjabat Kepala Desa Bo’a, Amelia Nggadas juga menyampaikan pendapat terkait kegiatan sosialisasi jalan menuju pantai wisata Oemau, “Saya sangat bahagia karena sudah ada Nota Kesepahaman yang disosialisasikan bersama-sama dari pimpinan tertinggi yaitu bapak bupati, bapak camat sendiri, dan saya sebagai pemimpin di Wilayah Desa Bo’a.” ungkapnya.
Sementara, beberapa tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut mempertanyakan akses jalan yang sudah dihibahkan masyarakat dan dibangun oleh pemerintah, namun tidak dapat digunakan oleh masyarakat. Masyarakat berharap bahwa komunikasi yang terjalin, dapat terus berlanjut untuk mendapatkan akses jalan desa atau jalan umum dari dan menuju Pantai Oemau atau yang lebih dikenal dengan Pantai Bo’a.
Dalam kegiatan sosialisasi ini hadir juga Camat Rote Barat, Olens A. j. Ndoen, SH., Penjabat Kepala Desa Bo’a, Amelia Nggadas, SPd. Gr., beserta perangkat Desa Bo’a, Ketua Badan Bermusyawarah Desa (BPD) Rino Stenli Endey dan anggota, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, masyarakat Desa Bo’a, Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dan Polisi Rote Barat.(*)