
Kepala Suku atau Manaleo Frans Mandato, Johan Mooy (Foto: Nemberalanews.com).
BA’A | Nemberalanews.com – Aksi damai jilid empat yang diinisiasi oleh Ikatan Mahasiswa Rote Ndao (IKMAR), keluarga tersangka Erasmus Frans Mandato (EFM), dan GMKI Rote Ndao, mencapai puncaknya dengan pesan penutup yang disampaikan oleh Kepala Suku (Maneleo) Keluarga Frans Mandato, Johan Mooy. Aksi ini berlangsung pada 11 September 2025 di depan Kantor Kepolisian Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam pidatonya, Kepala Suku atau Maneleo Keluarga Frans Mandato, Johan Mooy menyampaikan, “Empat hari telah berlalu sejak kita bersama di sini. Hari ini, saat waktu saya berakhir, izinkan saya menyampaikan suara hati, sebagaimana Maneleo menitipkannya kepada Kapolres Rote Ndao beserta jajaran. Saya ingin menyampaikan apresiasi atas partisipasi dan kerja keras kita semua dalam menjaga keamanan dan ketertiban.” ungkap Maneleo dihadapan massa aksi dan aparat Kepolisian Polres Rote Ndao.
Pada kesempatan sore hari ini, sebelum kami, anak-anak dan keluarga, kembali dari Kantor Polres Rote Ndao, kami menyatakan rasa syukur kepada Tuhan atas dukungan dan karya baik-Nya. “Empat hari ini, kita lalui dengan baik seperti yang kita harapkan. Hari esok adalah hari baru dengan cerita, keadaan, dan situasi yang baru. Mari kita berbesar hati menyampaikan hormat kepada pimpinan kita, agar keadaan Rote Ndao tidak pernah berubah seperti kota-kota lain. Kami hanya menuntut keadilan melalui Kapolres. Setelah menyampaikan pesan ini, saya akan menutup kegiatan ini dengan doa,” pungkas Johan Mooy.